PPNI Jateng Minta Perhitungan Insentif Covid-19 Jangan Rumit
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, meminta agar pengghitungan insentif dari pemerintah kepada para perawat, tidak terlalu rumit. Tidak hanya itu, pihaknya juga berharap penyaluran insentif tersebut bisa segera tersalurkan sepenuhnya.
“Pemerintah sudah menganggarkan insentif kepara para tenaga kesehatan, khususnya bagi yang menangani pasien Covid-19. Termasuk untuk perawat, besarannya sekitar Rp 7,5 juta per orang. Namun sejauh ini, belum semua perawat, khususnya di Jateng yang menerima,” papar Ketua PPNI Jateng, Edi Wuryanto di Semarang, Minggu (14/6/2020).
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta agar perhitungan insentif jangan terlalu rumit, yang pada akhirnya dikhawatirkan nilainya akan bervariatif. “Mereka ini menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganan covid-19. Perjuangan para perawat ini harus menjadi perhatian pemerintah. Insentif senilai Rp 7,5 juta tersebut, sebaiknya diberikan penuh. Agar mereka juga semakin bersemangat,” tandas pria, yang juga anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Ditegaskan, pemberian insentif tersebut sebaiknya juga tidak hanya untuk perawat covid-19, yang bekerja rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah. Namun juga mereka yang bekerja di layanan kesehatan umum, termasuk di puskesmas.
“Kita memaklumi keterbatasan anggaran dari pemerintah pusat. Untuk itu, agar semuanya juga mendapat insentif, kita mengusulkan agar pemerintah daerah , khususnya Pemprov, untuk membuat anggaran khusus terkait insentif untuk para perawat,” harap Edi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yulianto Prabowo menuturkan, saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi data, terkait dana insentif para tenaga medis yang terlibat dalam penanganan covid-19 di Jateng.