Risiko Pandemi di Sektor Ekonomi Belum Melandai
JAKARTA – Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, mengingatkan risiko dari kasus positif pandemi Covid-19 di Tanah Air yang masih belum menunjukkan tanda-tanda melandai, terhadap perekonomian domestik.
“Kurva kasus Covid-19 di Indonesia masih belum melandai. Ini bisa menimbulkan risiko terhadap aktivitas ekonomi, jika wabah ini tidak dikendalikan dengan baik oleh pemerintah,” ujar Hariyanto dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Hariyanto menuturkan, Indonesia adalah salah satu negara terendah di dunia dalam hal kapasitas melakukan tes Covid-19 per satu juta populasi penduduk.
Berdasarkan data Worldometers, Indonesia hanya mampu melakukan 1.913 tes per satu juta populasi. Angka tersebut masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand.
Malaysia dan Singapura masing-masing, bahkan mampu melakukan tes Covid-19 sekitar 20.000 hingga 80.000 tes per satu juta populasi. “Itu memberi kesan, bahwa mungkin masih ada banyak kasus yang tidak dilaporkan,” katanya.
Terkait pasar saham, Hariyanto menilai pada Mei lalu tekanan asing masih relatif besar, namun di Juni sudah mulai membaik.
Pasar saham masih mencatatkan jual bersih asing sebanyak 552 juta dolar AS pada Mei 2020. Tapi jika divestasi PT Astra International Tbk dari PT Bank Permata Tbk ke Bangkok Bank dikeluarkan, maka pada Mei tercatat jual asing sebesar 588 juta dolar AS, sama dengan bulan sebelumnya.
“Namun, baru-baru ini kami memperhatikan tren arus modal masuk dalam beberapa hari terakhir di Indonesia dan negara-negara tetangga, terutama di sektor perbankan dan keuangan,” ujar Hariyanto.