Saat Pandemi, Jumlah Pengguna Sepeda di Jakarta Meningkat
JAKARTA — The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mengumumkan, hingga saat ini terjadi peningkatan jumlah pengguna sepeda pada titik tertentu di Jakarta, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sebesar 1.000 persen atau 10 kali lipat dari sebelumnya.
“Peningkatan jumlah pesepeda tertinggi berdasarkan penghitungan kami ada di segmen Dukuh Atas,” kata Director ITDP Faela Sufa, saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Faela menjelaskan, angka tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tim ITDP pada Juni 2020 dibandingkan dengan penghitungan yang dilakukan pada Oktober 2019 pada saat uji coba jalur sepeda 63 km.
Survei perhitungan ini dilakukan pada hari kerja di jam sibuk yakni pukul 06.30 hingga 08.00 WIB.
Pada masa sebelum pandemi COVID-19 ITDP melakukan survei penghitungan sepeda di beberapa titik di antaranya, Sudirman-Thamrin, Dukuh Atas, Gelora Bung Karno dan Sarinah.
“Dari survei Oktober 2019 kita bandingkan dengan Juni ini pada masa PSBB transisi, ada memang di segmen Dukuh Atas dari Selatan ke Utara (Bundaran Senayan menuju Bundaran HI) pada jam sibuk pagi, jam kerja peningkatannya lebih dari 1.000 persen, dari 21 pesepeda menjadi 235 pesepeda,” kata Faela.
Hitungan ini, lanjut Faela, dilakukan secara konsisten dengan hari dan waktu yang sama yakni hari kerja dan jam sibuk pagi di Juni. Peningkatan tidak hanya terjadi di segmen Sudirman-Thamrin, tetapi juga di segmen Gelora Bung Karno (arah selatan ke utara), tercatat dari 129 pesepeda menjadi 249 pesepeda atau peningkatan sebesar 93 persen.
“Tapi memang yang tertinggi di segmen Dukuh Atas, dari 21 menjadi 235 pesepeda, jadi 10 kali lipat peningkatannya, jadi kami ambil yang tertinggi,” kata Faela.