Saat Pandemi, Jumlah Pengguna Sepeda di Jakarta Meningkat
Adanya fenomena tersebut ITDP bersama pihak terkait menangkap peningkatan ini sebagai peluang untuk mendorong penggunaan sepeda sebagai moda transportasi alternatif di masa pandemi COVID-19.
Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh ITDP bersama dua organisasi lainnya (B2W dan TfJ-FDT) adalah disediakannya jalur sepeda sementara atau ‘pop up bike lane‘ yang kini hadir di koridor Thamrin-Sudirman dimulai sejak 13 Juni 2020 sore.
ITDP dan dua organisasi lainnya mengapresiasi kehadiran jalur sepeda sementara yang terproteksi disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan harapan para pesepeda dapat merasa aman selama beraktivitas sehingga semakin banyak masyarakat yang menjadikan sepeda sebagai transportasi alternatif di masa pandemi.
Menurut Faela, langkah Pemprov Jakarta memfasilitasi pesepeda selama masa pandemi ini juga dilakukan oleh sejumlah negara seperti Bogota, Mexico, Paris, hingga Manila.
“Ini bukan hal baru, ini sudah dilakukan di kota-kota besar di dunia, sejak awal Maret, Bogota sudah memulainya terlebih dahulu di sepanjang koridor BRT nya, di Paris, Mexico, bahkan Manila juga melakukan hal yang sama. Bedanya Jakarta sudah lebih duluan, jauh sebelum pandemi sudah menyediakan fasilitas pesepeda dengan menambah jalur menjadi 63 km,” kata Faela.
Sepeda tidak hanya ramah lingkungan dan berkelanjutan, sepeda juga merupakan moda transportasi alternatif yang terbukti berketahanan dari krisis dan fleksibel untuk menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing).
Implementasi jalur sepeda sementara, idealnya dapat mencakup seluruh jaringan rute angkutan umum di DKI Jakarta, terutama 13 koridor TransJakarta, yang masih beroperasi di masa transisi PSBB.