Tahun Ajaran Baru, Kuliah di UGM Masih Tetap Secara Daring
YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) memutuskan melanjutkan perkuliahan secara daring, pada semester ganjil tahun ajaran baru 2020/2021. Penerapan tatanan normal baru dari pemerintah belum direspon pihak kampus untuk memulai kegiatan perkuliahan seperti pada masa sebelum pandemi.
Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM, Hatma Suryatmojo menjelaskan, perkuliahan semester ganjil yang dimulai September 2020 akan dilakukan secara daring. Dimungkinkan hal itu akan berlangsung hingga pertengahan semester. Proses perkuliahan beralih ke pembelajaran tatap muka, jika kondisi sudah memungkinkan.
“Rencananya semester depan setengah semester pembelajaran daring hingga UTS, dan setelah itu harapannya sudah bisa masuk kelas. Tapi kalau kondisi tidak memungkinkan berarti satu semester akan secara penuh dilakukan daring,” jelasnya.
Sebelum pandemi COVID-19, UGM telah memiliki fasilitas sistem pembelajaran daring. Di antaranya melalui laman elok.ugm.ac.id, dan elisa.ugm.ac.id, serta simaster.ugm.ac.id. untuk proses administrasi akademik. Setiap fakultas dan sekolah di UGM, juga telah memiliki satuan tugas yang bertanggung jawab untuk mendukung pengembangan proses pembelajaran secara daring. “Ini merupakan program pelatihan yang dilakukan akhir tahun lalu. Jadi, kita sudah memiliki sistem pendukung di semua fakultas,” jelasnya.
UGM juga telah mulai menerapkan pembelajaran daring seiring dengan diberlakukan pembatasan maksimal kegiatan di kampus sejak 23 Maret lalu. Dalam suatu survei yang melibatkan ribuan mahasiswa dan dosen sebagai responden, 80 persen mahasiswa mengutarakan bahwa dosen telah mampu menyampaikan materi secara daring dengan kualitas yang serupa dengan ketika kuliah dilaksanakan di kelas.