Taman Srigunting, Lokasi Latihan Militer Era Kolonial Belanda

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Setiap bangunan hingga sudut tanah di kawasan Kota Lama Semarang, memiliki sederet cerita tersendiri. Salah satunya, Taman Srigunting, yang sekarang ini sudah disulap menjadi taman asri nan sejuk, dengan pepohonan yang rindang.

Penggiat sejarah Semarang, Rukardi Achmadi saat ditemui di Semarang, MInggu (7/5/2020). Foto Arixc Ardana

Terletak persis di sebelah timur Gereja Blenduk. Taman tersebut, kerap digunakan sebagai lokasi berfoto oleh wisatawan. Selain teduh, dengan beragam pepohonan dan tanaman bunga, juga ada sepeda hias yang bisa menjadi properti untuk berfoto bersama.

“Tempatnya asri, teduh, ada properti buat foto-foto. Taman ini menjadi salah satu lokasi favorit saya, di Kawasan Kota Lama,” papar salah seorang wisatawan, Indah Kumalasari saat dijumpai di taman tersebut, Kota Lama Semarang, Minggu (7/6/2020).

Tidak hanya menawarkan keindahan tampilan, Taman Srigunting juga menghadirkan sederet sejarah. Dahulu, lokasi taman tersebut di era kolonial Belanda (VOC), digunakan sebagai lapangan parade militer atau paradeplein, yang merupakan tempat bagi para tentara VOC untuk berkegiatan, mulai dari berlatih baris-berbaris, upacara, maupun latihan militer.

Ditemui terpisah, penggiat sejarah Semarang, Rukardi Achmadi menuturkan, Kota Lama Semarang dahulu menjadi pusat perdagangan pada abad ke 19-20. Pada masa itu, orang-orang Eropa khususnya Belanda tinggal di wilayah tersebut. Untuk mengamankan warga dan wilayahnya, VOC , membangun benteng di sekitaran Kota Lama, yang dinamai Vijhoek.

“Kota Lama dahulu merupakan benteng pertahanan VOC. Bentuknya segi lima kecil, bukan seluas sekarang. Awalnya, sekitar tahun 1690-an Belanda memindahkan pusat pertahanan dari Jepara ke Semarang. Jadi dibangunlah benteng di dekat Jembatan Berok. Benteng VOC kala itu sering disebut benteng lima sudut,” terangnya.

Lihat juga...