Tradisi ‘Ba Chuan’ Dirayakan Sederhana di Bandar Lampung
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Tradisi tahunan Ba Chuan atau Peh Cun yang memiliki makna merengkuh dayung dirayakan secara sederhana oleh warga di Lampung.
Me Ling, warga Teluk Betung, Bandar Lampung menyebut tradisi etnis Tionghoa tersebut identik dengan kegiatan perlombaan perahu naga atau duanwu. Namun karena kondisi pandemi Covid-19 tradisi dilakukan dengan mandi di pantai dan mendayung perahu.
Kegiatan tersebut menurutnya tidak seramai tahun sebelumnya. Sebab normalnya warga keturunan Tionghoa akan menuju ke pantai untuk sekedar meneruskan tradisi merengkuh dayung.
Harapan akan kesehatan dan penghormatan leluhur jadi alasan tetap melestarikan tradisi tersebut. Ia juga mengajak anak-anak sekaligus mengedukasi adanya tradisi tersebut.
Kegiatan mandi, berenang di laut dan merengkuh dayung pada saat ba chuan dilakukan memakai perahu nelayan. Usai melalukan kegiatan merengkuh atau mendayung perahu ia akan melanjutkan dengan makan bakcang.
Makanan khas Tionghoa yang juga dikenal dengan zongzi tersebut jadi santapan wajib saat ba chuan digelar.
“Tradisi yang dilakukan masyarakat etnis Tionghoa biasanya ramai namun karena masih dalam pandemi Covid-19 membuat acara dilakukan secara sederhana. Namun inti tradisi tetap dijalankan dengan mendayung perahu dan makan bakcang,” terang Me Ling saat ditemui di pantai Kunyit, Kamis (25/6/2020).
Me Ling menyebut mengajak serta anak-anak karena masih memasuki libur sekolah. Usai bagi rapor kenaikan kelas ia menyebut kegiatan tahun ajaran baru akan digelar pada bulan Juli mendatang.
Namun selama masa pandemi Covid-19 belum berakhir kegiatan belajar masih menerapkan sistem jarak jauh. Masa libur digunakan untuk menjalankan tradisi ba chuan di pantai bersama keluarga.