Tren Baru Teknologi di Masa Normal Baru

Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, saat memberikan keterangan di kantor Graha BNPB Jakarta, Senin (6/4/2020) – Foto Dok Ant

JAKARTA – Ada sepuluh tren teknologi, yang menjadi peluang baru bagi perusahaan rintisan atau startup Indonesia di masa normal baru pandemi COVID-19.

“Sepuluh tren ini jangan kita lihat sebagai darurat, justru harus kita lihat sebagai the new normal (normal baru) atau the new future (masa depan baru) karena ini adalah bagian dari revolusi industri keempat,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang PS Brodjonegoro, di Jakarta Sabtu (13/6/2020).

Sepuluh tren teknologi itu adalah, belanja dalam jaringan (daring), pembayaran digital (digital payment), teleworking atau bekerja dari rumah, pelayanan medis jarak jauh atau telemedicine, pendidikan (tele-education). Kemudian, pelatihan jarak jauh (tele-training), hiburan daring, rantai pasokan (supply chain 4.0), 3D printing, robot dan drone, serta teknologi 5G dan teknologi informasi dan komunikasi.

Sepuluh tren teknologi tersebut tidak hanya akan terjadi selama masa darurat wabah COVID-19. Namun diperkirakan, akan menjadi masa depan baru bagi Indonesia dan dunia. Bambang menuturkan, salah satu contoh inovasi dalam bidang telemedicine yang sudah diaplikasikan adalah, Robot Medical Assistant ITS – Airlangga (RAISA) yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Robot tersebut dapat menjalankan fungsi seperti, memberikan makan, memberikan obat, sampai mengecek infus pasien. Sehingga perawat tidak perlu terlalu sering bertemu pasien, untuk mengurangi eksposur terhadap COVID-19. Tren teknologi yang sudah diminati banyak orang adalah belanja daring dan pembayaran digital. Saat ini keduanya mulai lebih dipilih kalangan milenial dan ibu-ibu dalam berbelanja, dibanding harus berbelanja secara langsung.

Lihat juga...