Trinitas Versus Monotheisme di Era Ibrahim Alaihissalam

OLEH HASANUDDIN

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

الٓر كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ

Surah Ibrahim 1

“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”.

Al Qur’an memiliki fungsi sebagai petunjuk agar manusia, terutama pada era kenabian Muhammad SAW, dan seterusnya hingga hari kiamat, mampu membedakan mana yang baik, mana yang buruk, mana yang benar, mana yang keliru. Sebab itu semua informasi yang terdapat dalam Al Qur’an adalah fakta, yang keakuratan informasinya tidak perlu diragukan.

Salah satu fakta yang dapat kita temukan dalam Al Qur’an, adalah fakta sejarah peradaban manusia di masa lampau. Al Qur’an memang bukan buku sejarah, namun informasi Al Qur’an dapat menjadi petunjuk dalam menelusuri jejak sejarah peradaban manusia di masa lampau. Petunjuk tentu tidak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud oleh suatu petunjuk. Orang yang membaca petunjuk itulah yang mesti mengikuti petunjuk tersebut, agar menemukan detail yang dimaksud oleh tanda atau petunjuk itu.

Salah satu informasi dalam Al Qur’an, yang memiliki petunjuk yang bernilai historis tentang peradaban masa lampau terdapat dalam surah Al-An’am ayat 75-77.

وَكَذَٰلِكَ نُرِىٓ إِبۡرَٰهِيمَ مَلَكُوتَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلِيَكُونَ مِنَ ٱلۡمُوقِنِينَ

Surah Al-An’am 75

“Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin”.

Lihat juga...