UKM di Sikka Siap Sambut ‘New Normal’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Para pelaku Usaha Kecil dan Manengah (UKM) yang ada di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama masa pandemi Corona banyak menutup usahanya akibat sepinya pembelinya.

Beberapa pelaku UKM juga beralih profesi untuk bertahan hidup dengan membuat dan menjual masker serta pekerjaan lainnya untuk bisa bertahan hidup.

” Sejak merebaknya pandemi hampir semua pelaku UKM di Sikka mengalami penurunan pembeli bahkan beralih ke pekerjaan lain sekedar untuk bertahan hidup,” kata pelaku UKM di Kota Maumere Kabupaten Sikka, NTT, Sonya da Gama, pemilik Sonya da Gama Ikat Production (SDG Ikat Production), Selasa (9/6/2020).

Sonya da Gama, pemilik galeri Sonya da Gama Ikat Production di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT yang menjual aneka produk UKM saat ditemui, Selasa (9/6/2020). Foto: Ebed de Rosary

Sonya sapaannya mengatakan, galerinya menjual produk UKM dari 18 pelaku usaha di berbagai kabupaten di Pulau Flores seperti tenun, kopi, minyak kelapa murni dan lainnya, sepi pembeli.

Pelaku UKM di Sikka pun kata dia, tidak bisa menjual produknya secara online termasuk di Kabupaten Sikka sebab harus mengeluarkan biaya tambahan untuk antar barang dan lainnya.

“Pelaku UKM berharap perhatian pemerintah seperti subsidi dana untuk produk kami,” tuturnya.

Meski begitu lanjut Sonya, pelaku UKM di Sikka tetap semangat dan berusaha mencari pemasukan lainnya. Pelaku UKM juga sebutnya sedang mempersiaplan diri memasuki era new normal yang diberlakukan 15 Juni nanti.

Secara bertahap juga kata dia, pelaku UKM di Sikka mulai mempersiapkan diri dengan membuat protap terkait kunjungan pembeli terutama wisatawan.

Lihat juga...