BATAN Sokong Pengembangan Varietas Unggul dengan Iptek Nuklir
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Dalam meningkatkan kualitas varietas, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menerapkan perlakuan mutasi iradiasi, yang memungkinkan perubahan sifat pada tanaman dalam waktu yang relatif singkat dan menjadikan tanaman tersebut sebagai varietas unggul. Perlakuan ini sama sekali tidak menimbulkan efek samping pada hasil tanaman, sehingga, aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Peneliti Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN Dr. Ir. Sobrizal, M.Sc,
menjelaskan, pemuliaan mutasi tanaman adalah merupakan suatu kegiatan yang merubah susunan genetik individu maupun populasi tanaman untuk memperoleh hasil yang lebih bermanfaat.
“Metode yang dipergunakan bisa berupa hibridisasi, poliploidisasi, bioteknologi dan mutasi,” kata Sobrizal dalam seminar online PAIR BATAN, Senin (20/7/2020).
Di PAIR sendiri, lanjutnya, yang dilakukan adalah melakukan mutasi tanaman dengan sistem induksi menggunakan mutagen.
“Mutagen ini bisa dalam bentuk fisika, yaitu berupa sinar alpha, beta atau gamma dan dalam bentuk kimia, yaitu dengan menggunakan MNU atau EMS. Perbaikan varian tanaman secara mutasi ini disebut pemuliaan mutasi,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada 3.332 varietas mutan dari berbagai tanaman dari berbagai negara telah terdaftar pada database IAEA.
“Varietas mutan pertama itu dihasilkan di Indonesia, yaitu di Klaten pada tahun 1934 oleh saintis Belanda, untuk varietas tembakau Clorina yang berasal dari varietas Kinari yang diiradiasi dengan sinar X. Dua tahun berikutnya, 10 persen wilayah penanaman tembakau Indonesia sudah diisi oleh varietas hasil mutasi ini,” papar Sobrizal.