Benih Ikan Bersertifikat, Solusi Sukses Pengembangan Usaha Pembenihan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Indukan bersertifikat lele mutiara menurut Lilik jadi pilihan usaha pembesaran. Sebab jenis ikan lele bisa dipanen saat usia tiga bulan dengan tingkat kematian rendah. Melalui proses penyortiran yang tepat hasil panen lele akan menghasilkan sekitar lima kuintal. Sebagian pemilik usaha pembesaran ikan lele memilih benih mutiara karena lebih cepat panen.

“Lele bersertifikat akan menghasilkan benih yang berkualitas terlebih dengan pakan cacing darah,” bebernya.

Sumber pakan cacing darah menurutnya diperoleh dari wilayah Lampung Timur. Pakan tersebut akan dipergunakan untuk benih yang berukuran 1 cm hingga 5 cm. Sebab saat ukuran 6 cm hingga 7 cm sudah bisa diberi pakan pelet pabrikan. Indukan sebanyak 40 pasang sebanyak 20 induk jantan dan 20 induk betina akan rutin bertelur menghasilkan benih lele untuk pasokan pemilik usaha pembesaran lele.

Gito, pemilik usaha pembesaran ikan lele di Desa Kelaten menyebut memiliki sebanyak lima petak kolam. Ikan lele dibudidayakan selama masa tiga bulan untuk memenuhi kebutuhan usaha warung makan. Ia memilih usaha pembesaran ikan lele karena prospek yang cukup bagus. Penebaran benih dilakukan setiap dua bulan agar bisa panen setiap tiga bulan.

“Kunci usaha pembesaran ikan berasal dari benih berkualitas yang disiapkan, sebab benih berkualitas mempercepat proses panen,” cetusnya.

Memanfaatkan sistem budidaya dengan kolam semen dan terpal ia bisa menghasilkan rata-rata 5 kuintal sekali panen. Sisanya dari proses penyortiran diperoleh puluhan kilogram ikan lele untuk pasokan warung makan. Pemilihan benih bersertifikat menurutnya menjadi solusi untuk mendapatkan hasil maksimal.

Lihat juga...