Budi Daya Ikan Koi, Kualitas Air jadi Kunci Keberhasilan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dalam proses karantina tersebut, ikan sakit akan dipindahkan ke akuarium khusus, dan diobati hingga sembuh. Setelah itu, baru kemudian dikembalikan ke kolam besar.
Ahmad mengaku selama pandemi covid-19, permintaan ikan koi justru meningkat. Hal ini seiring dengan banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan di rumah, hingga pembatasan kegiatan sosial yang diberlakukan.
“Penggemar ikan koi ini, tidak hanya dari Semarang, namun juga kota-kota sekitar. Omzetnya cukup meningkat selama pandemi covid-19 ini. Dalam pengiriman, saya gunakan wadah beroksigen sehingga ikan tetap segar dan hidup, sampai tujuan,” jelasnya lagi.
Beragam koleksi ikan koi yang ada di Ammaur Farm Koi tersebut, paling umum koi Kohaku dengan motif putih merah, hingga Taisho Sanke (putih merah hitam). Selain itu ada jenis lainnya, dari harga puluhan hingga jutaan rupiah.
“Untuk pemula, atau yang belajar hobi ikan koi, pilih ikan yang berkualitas sehingga hasilnya bagus. Namun kalau belum tahu benar cara merawatnya, bisa memilih ikan koi yang murah terlebih dulu, sembari belajar merawat koi yang benar,” paparnya.
Sementara, salah satu pehobi ikan koi, Bambang Sulistyo, mengaku tertarik memelihara ikan koi, karena karakteristik dan warna ikan.
“Ikan koi ini jenisnya banyak, ada puluhan, dengan corak warna tubuh yang berbeda-beda. Kalau semua kumpul di kolam, itu indah untuk dipandang,” terangnya.
Tidak hanya itu, karakter ikan koi juga dinilai unik. Ikan akan menghampiri , saat tahu ada orang yang mendekati kolam. “Saat kita memberi makan, kita juga bisa berinteraksi dengan ikannya langsung. Ikan koi ini akan berkumpul, jadi ini bisa jadi obat pereda stres juga,” tandasnya.