Cara DKI Jakarta Memenuhi Kebutuhan Sayuran

“Untuk menembus pasar modern pastinya sudah memenuhi syarat ketat dari pihak pasar modern,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan Hasudungan Sidabolak.

Produk pertanian hidroponik yang dihasilkan Karang Taruna Kelurahan Kebon Baru berupa aneka sayuran organik seperti selada, pakcoy, bayam dan kangkung.

Sayuran organik hidroponik tersebut dikembangkan melalui program pertanian perkotaan yang digalakkan di Kelurahan Kebon baru selama masa pandemi COVID-19.

Kini produk tersebut dipasarkan di Galael Tebet, salah satu pasar modern di kawasan Tebet. Produk para pemuda itu masuk pasar modern dengan merek dagang “New Garden Hydro”.

Tim “New Garden Hydro” dapat memanen 10-15 kilogram (kg) sayuran tiap panen.

“Diharapkan prestasi ini dapat memacu petani kota lain yang bertani dengan sistem hidroponik atau organik di lahan sempit agar semakin semangat bercocok tanam,” kata Hasudungan.

Tetap Produktif

Bagi Lurah Kebon Baru Fadhila Nursehati, keberhasilan produk hidroponik Karang Taruna menembus pasar modern ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda dan warga lainnya untuk tetap produktif walaupun dalam kondisi keterbatasan lahan dan masa PSBB Transisi.

“Apalagi saat masa pandemi seperti ini diharapkan bisa membantu warga yang terdampak ekonominya,” kata Fadhilah.

Untuk meningkatkan kualitas produk sayuran organik, penyuluh pertanian dari KPKP Kecamatan Tebet akan terus mendampingi tim “New Garden Hydro” dari Karang Taruna Kebon Baru.

Bukan hanya di Jakarta Selatan, Kelompok Tani Wanita (KTW) RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pun telah memanen sayuran hasil budidaya secara hidroponik dan konvensional.

Lihat juga...