Cegah Over Populasi Kucing, Upaya Cegah Rabies di Jakarta
Editor: Makmun Hidayat
Darjamuni mengungkapkan komunitas penyayang binatang tetap memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam memastikan target Jakarta Bebas Rabies bisa dipertahankan.
“Dengan adanya penyayang binatang, maka pekerja kita dalam vaksinasi dan pemantauan populasi itu terbantu. Saat ini, regulasi sudah ada, tinggal semua pihak menyamakan persepsi dalam mencegah rabies,” tandasnya.

Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Ragunan drh. Renova Ida Siahaan memaparkan bahwa kucing dalam satu tahun mampu melahirkan 3-4 kali dengan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan 3-4 ekor.
“Inilah yang menjadi alasan mengapa penting untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk mengontrol populasi kucing, dengan cara melakukan steril kucing lokal gratis,” kata Renova di kesempatan yang sama.
Untuk saat ini, lanjutnya, memang fokus steril gratis ini ditujukan pada pemilik kucing lokal. “Karena mereka sudah membantu dinas dengan memelihara kucing lokal,” imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa steril ini hanya satu dari beberapa program yang disiapkan oleh Puskeswan Ragunan Jakarta dalam rangka mencegah rabies dan target One Health bisa tercapai.
“Programnya itu, selain steril kucing lokal berpemilik, ada juga penertiban kucing liar, penampungan kucing liar, steril kucing lokal yang ada di shelter Dinas Puskeswan Ragunan dan adopsi kucing,” urainya.
Target steril tahun 2020, menurut Renova adalah 1.500 ekor kucing ditambah 900 ekor kucing yang ada di Shelter Puskeswan Ragunan.