Destinasi Wisata Badui Diganti Saba Budaya Badui

LEBAK – Destinasi wisata Badui di pemukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, akan dihapus dan diganti dengan “Saba Budaya Badui” atau kunjungan silaturahmi dengan masyarakat Badui. Penggantian destinasi wisata itu berdasarkan hasil musyawarah yang melibatkan Puun (pimpinan tertinggi adat) juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak.

“Kami bersepakat, destinasi wisata Badui dihapus dan diganti dengan Saba Budaya Badui,” kata Ahad.

Masyarakat Badui yang berpenduduk 14.680 jiwa tersebar 68 kampung, terdiri dari Kampung Badui Luar dan Kampung Badui Dalam hingga kini terbuka dan menerima orang luar daerah. Mereka hidup harmonis dan toleransi sejak zaman dulu hingga sekarang, dalam menjalin hubungan dengan orang luar daerah. Karena itu, pemerintah menetapkan kawasan Badui menjadi destinasi wisata, bahkan sebagai ikon Kabupaten Lebak.

Kini, berdasarkan musyawarah yang melibatkan Puun adat Badui bersepakat destinasi wisata dihapus dan diganti dengan Saba Budaya Badui. Destinasi wisata itu, kata Jaro Saija, merugikan masyarakat Badui, karena terkesan menjadi obyek dan tontonan.

Puun yang memegang petinggi adat Badui mengganti program wisata itu menjadi Saba Budaya Badui. “Kami mempersilakan warga luar daerah memasuki kawasan budaya masyarakat Badui, namun lebih beretika serta menjaga kelestarian lingkungan Badui,” katanya menjelaskan.

“Surat Terbuka”

Jaro Saija, sebagai pemimpin pemerintah dengan jabatan Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, membantah Lembaga Adat Badui mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pengiriman surat tersebut, kawasan pemukiman Badui dihapus dari peta destinasi wisata.

Lihat juga...