Destinasi Wisata Badui Diganti Saba Budaya Badui

“Pada dasarnya, kami memahami keluhan Puun karena lingkungan Badui jadi tercemar dengan banyaknya sampah dari pengunjung itu, namun kami akan membahas terlebih dahulu dengan Puun,” katanya menjelaskan.

Kaji Lagi

Wakil Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepakat untuk mengkaji status Kawasan Badui di Kabupaten Lebak sebagai daerah tujuan wisata.

“Jika hasil kajiannya berdampak negatif, Menteri LHK bisa merekomendasikan kepada Presiden untuk menutup Badui sebagai daerah tujuan wisata,” kata Dedi Mulyadi.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, di Gedung DPR RI, Dedi menyampaikan banyaknya kunjungan wisatawan ke Badui justru merusak lingkungan dan Suku Badui justru dieksploitasi untuk kepentingan tertentu.

Ia mengatakan, orang Badui sebelumnya menyampaikan aspirasi, meminta agar daerah mereka ditutup sebagai daerah tujuan wisata, dengan alasan menimbulkan kerusakan lingkungan.

“Banyak coretan dan sampah plastik di mana-mana. Selain itu, terjadi eksploitasi untuk kepentingan bisnis. Atas nama orang Badui ada yang jualan madu, jualan pernak-pernik, dan lain-lain. Suku Badui dijadikan tontonan. Ini memprihatinkan,” kata Dedi di hadapan Menteri LHK di Gedung DPR RI, Rabu (8/7).

Semestinya, kata dia, wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Badui bukan untuk menonton Suku Badui, tapi untuk belajar tentang lingkungan hidup yang mumpuni kepada mereka. Karena masyarakat adat Suku Badui adalah masyarakat yang terjaga cara berpikir dan bertindak.

Mereka setiap saat menjaga alam sebagai warisan leluhur dan terus melestarikannya. Tetapi kehadiran wisatawan di Kawasan Badui justru menimbulkan dampak negatif, berupa pencemaran lingkungan.

Lihat juga...