Di Papua Barat Jumlah Warga Miskin Meningkat

Masyarakat di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat – foto Ant

MANOKWARI – Jumlah warga miskin di Provinsi Papua Barat meningkat hampir 1.000 jiwa, pada kurun waktu enam bulan dari September 2019 hingga Maret 2020. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Papua Barat pada September 2019 sebanyak 207.590 jiwa. Dan bertambah 990 orang menjadi 208.580 pada Maret 2020.

Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Maritje Patiwaellapia menyebut, secara absolut angka kemiskinan di provinsi tersebut mengalami peningkatan. Namun secara persentase, turun sebesar 0,14 persen. “Pada September 2020 angka kemiskinan kita sebesar 21,51 persen dari total jumlah penduduk Papua Barat. Maret 2020 persentasenya terlihat terjadi penurunan yakni 21,37 persen,” ucap Maritje, di Manokwari, Kamis (16/7/2020).

Menurutnya, pendataan tersebut dilakukan pada 1 hingga 18 Maret, saat penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) belum terlalu berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Dari pendataan yang dilakukan, kenaikan jumlah penduduk miskin dominan terjadi di wilayah perkotaan. Sementara untuk di wilayah perdesaan disebutnya justru mengalami penurunan. “Persentase penduduk miskin daerah perkotaan naik sebanyak 0,38 persen, menjadi 5,85 persen pada Maret 2020. Di pedesaan turun 0,50 persen poin menjadi 32,70 persen,” jelasnya.

Komoditas pangan masih memiliki pengaruh cukup besar terhadap garis kemiskinan di Papua Barat. Sumbangsih komoditas bahan pangan mencapai 75,88 persen pada Maret 2020. “Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan,” jelasnya.

Lihat juga...