Harga Daging Ayam Pejantan di Semarang Capai Rp 55 Ribu per Kilogram

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG – Kenaikan harga bahan baku jagung untuk pakan ayam, serta menurunnya pasokan day old chicken (DOC) dari supplier kepada peternak ayam ras, disinyalir menjadi penyebab naiknya harga harga telur dan daging ayam ras.

Dari pantauan di Pasar Sampangan Kota Semarang, harga daging ayam mulai merambat naik, khususnya untuk ayam pejantan. Dari sebelumya Rp35.000 per kilogram, naik menjadi Rp55.000 per kilogram. Sementara, untuk daging ayam broiler masih fluktuatif antara Rp36.000 hingga Rp40.000, dari harga normal Rp34.000 per kilogram.

Harga serupa juga ditemukan di Pasar Peterongan Semarang, harga daging ayam pejantan masih diangka Rp50-60 ribu per ekor hidup, sementara daging ayam broiler di kisaran Rp37.000.

“Harga ayam sudah mulai naik sejak dua minggu lalu, sempat menyentuh harga Rp40 ribu per kilogram untuk ayam broiler, tapi sekarang sudah turun di harga Rp36 ribunan per kilogram. Sementara, untuk daging ayam pejantan memang lagi tinggi, sekitar Rp 55.000 dari semula Rp 40.000. Saya sampai tidak ambil daging ayam pejantan, karena harganya tinggi,” papar pedagang daging ayam, Rosidah, di Pasar Sampangan Kota Semarang, Sabtu (11/7/2020).

Diterangkan, tingginya harga daging ayam tersebut, juga dipengaruhi dari permintaan konsumen yang cukup banyak. Dalam sehari, dirinya mengaku mampu menjual hingga 100 ekor ayam.

“Padahal di Pasar Sampangan ini, jumlah pedagang daging ayam ada sekitar 10 orang, hampir rata-rata jumlah permintaannya sama,” jelasnya.

Idah mengaku daging ayam yang dijual dipasok langsung dari distributor, dibantu dua pekerja, dirinya memilah daging-daging tersebut, mulai melakukan pemotongan per bagian, hingga pemisahan jeroan.

Lihat juga...