Harga Daging Ayam Pejantan di Semarang Capai Rp 55 Ribu per Kilogram

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Kalau yang saya dengar dari distributornya, sekarang ini belum musim panen ayam, jadi stok kurang. Selain itu, harga pakan juga naik, jadi harga daging ayam jadi ikut naik. Menyesuaikan,” katanya.

Dirinya memperkirakan kenaikan daging ayam tersebut masih terjadi hingga menjelang hari raya Idul Adha. “Nanti jelang Idul Adha, biasanya permintaan menurun, sebab yang dicari bukan daging ayam, tapi daging sapi. Biasanya gantian, harga daging sapi yang naik,” lanjut pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan daging ayam tersebut.

Hal senada juga disampaikan pedagang ayam di Pasar Peterongan Semarang, Wiji. “Harga ayam masih tinggi, khususnya ayam pejantan sama ayam merah atau ayam afkir petelur. Pejantan di harga Rp 55.000 per ekor, sementara daging ayam merah naik menjadi Rp 60.000 per kilogram, dari semula Rp 50.000 per kilo,” terangnya.

Diakui, meski harga daging ayam naik , peminat masih cukup tinggi. Khususnya untuk jenis daging ayam broiler. “Masih banyak yang mencari, tapi kebanyakan ayam broiler. Kalau ayam jantan dan ayam merah, ada juga, tapi tidak banyak,” ungkapnya.

Sementara, seorang pembeli Diah Setyorini, mengaku tetap membeli daging ayam meski harga mengalami kenaikan. “Kalau kita, sebagai pembeli tentu inginnya, harga tidak naik, apalagi dimasa seperti sekarang ini. Namun, kalau ternyata naik, kita tidak punya pilihan lagi, ya mau tidak mau pasti beli karena butuh,” jelas pekerja swasta tersebut.

Dirinya pun berharap ada langkah dari pemerintah, untuk mendorong penurunan harga daging ayam, sehingga kemampuan daya beli masyarakat meningkat. “Mudah-mudahan ada solusinya,”pungkasnya.

Lihat juga...