Harga Jual Tinggi, Petani Kulon Progo Tanam Kacang Hijau

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Dibandingkan kedelai, sejumlah petani di kabupaten Kulonprogo kini mulai banyak beralih menanam komoditas tanaman palawija berupa kacang hijau. Komoditas kacang hijau dipilih karena memiliki banyak kelebihan diantaranya lebih mudah dalam proses perawatan, pemanenan, hingga harga jual yang lebih tinggi.

Salah seorang petani kacang hijau, Sri Ginah, asal dusun Wonogaten, Wijimulyo, Nanggulan, Kulonprogo, mengaku mulai menanam kacang hijau sejak beberapa tahun terakhir. Ia beralih dari menanam kedelai ke kacang hijau karena sejumlah pertimbangan. Menurutnya, kacang hijau memiliki nilai jual jauh lebih tinggi dibandingkan kedelai putih maupun hitam.

“Kalau kacang hijau harga jualnya lumayan tinggi. Mencapai Rp15-20ribu per kilogram. Sementara kedelai paling hanya sekitar Rp6-7 ribu per kilogram saja. Karena itu saya beralih ke kecang hijau,” ungkapnya, Senin (20/7/2020).

Selain pertimbangan harga jual, dari sisi perawatan kacang hijau maupun kedelai dikatakan tidak jauh berbeda. Bahkan prosesnya cenderung lebih mudah kacang hijau. Terutama dalam hal proses pemanenan saat masa panen tiba.

“Untuk perawatan hampir sama dengan kedelai. Tinggal tebar benih dan dalam kurun waktu 2 bulan langsung panen. Namun untuk proses panen lebih enak kacang hijau. Karena bijinya lebih mudah diambil. Bisa dengan cara manual yakni dipetik kemudian diinjak-injak. Beda dengan kedelai yang harus dirit atau pakai alat traser kemudian digepyok,” jelasnya.

Termasuk jenis kacang-kacangan, tanaman kacang hijau sendiri biasa ditanam petani di musim tanam ketiga atau saat musim kemarau.

Kacang hijau akan dapat tumbuh maksimal jika ditanam di tanah yang sedikit basah namun tidak tergenang air. Pada petani biasa menyiasati hal ini dengan mengairi sawah dengan cara membuat saluran-saluran pembuangan.

Lihat juga...