Ibadah Ekaristi Senja di Lamsel Sesuai ‘New Normal’  

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Ekaristi senja dalam masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal di gereja Santo Petrus dan Paulus, Lampung Selatan,  diterapkan penyesuaian liturgi. Perayaan ekaristi dalam gereja Katolik yang selalu diiringi musik, sementara tidak digunakan.

Pastor Petrus Tripomo, Pr. yang memimpin perayaan ekaristi, menyebut penyesuaian dilakukan dalam upaya pencegahan virus Corona penyebab Covid-19.

Menurutnya, pendisiplinan protokol kesehatan yang diaplikasikan dalam tata liturgi tetap tidak mengurangi kekhusyukan. Perayaan ekaristi yang biasanya melibatkan petugas misdinar, petugas pembaca mazmur, ditiadakan. Hanya pastor dibantu oleh petugas lektor yang membacakan Alkitab. Penyesuaian tata liturgi dan petugas dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Sebelum melaksanakan ekaristi umat diwajibkan menggunakan hand sanitizer di gereja Santo Petrus dan Paulus, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Sabtu (25/7/2020). -Foto: Henk Widi

Memaknai bacaan Alkitab tentang Raja Salomo dan bacaan Injil Matius tentang perumpaan Kerajaan Surga, pastor Petrus Tripomo mengajak umat bijaksana. Menyesuikan masa pandemi Covid-19, kebijaksanaan dilakukan pada sejumlah penyesuaian kehidupan menggereja. Sebab, sejumlah kebiasaan baru berbeda dengan sebelum pandemi.

“Tata liturgi seluruhnya berubah, namun tidak mengurangi makna perayaan ibadah ekaristi yang bertujuan untuk mendekatkan manusia ke hadirat Tuhan, untuk bisa bijaksana seperti raja Salomo dan mencari jalan menuju surga seperti harta terpendam,” terang pastor Petrus Tripomo, saat ekaristi senja di gereja Santo Petrus dan Paulus, Sabtu (25/7/2020) petang.

Lihat juga...