Ibadah Ekaristi Senja di Lamsel Sesuai ‘New Normal’  

Editor: Koko Triarko

Kebijaksanaan bagi umat Katolik di stasi Santo Petrus dan Paulus, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menurutnya dilakukan saat new normal. Kebijaksanaan tersebut dilakukan dengan memenuhi sejumlah protokol kesehatan yang selalu digaungkan. Mematuhi protokol kesehatan, umat diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Kebiasaan baru dalam tata liturgi yang ada, menurutnya perlu disikapi dengan bijak. Sebab, meski sebelumnya liturgi salam damai dilakukan dengan jabat tangan kini ditiadakan. Selain itu, umat wajib mematuhi protokol kesehatan tidak hanya saat di gereja, namun ketika berada di rumah. Proses penyemprotan disinfektan akan dilakukan sebelum dan sesudah perayaan Ekaristi.

Pastor Petrus Tripomo membagikan komuni dengan menggunakan pelindung wajah atau faceshield, Sabtu (25/7/2020). -Foto: Henk Widi

“Umat harus terbiasa untuk mencuci tangan dan siap dipindai dengan thermo gun, untuk pengecekan suhu tubuh,” terang pastor Tripomo.

Yohanes, salah satu jemaat yang mengikuti perayaan ekaristi senja menjadi saat kedua ibadah dilakukan di gereja. Selama hampir tiga bulan sebelumnya, ibadah hanya dilakukan dengan ibadah keluarga.

“Saat ini, saya harus selalu memakai masker, hand sanitizer dan mengikuti tata liturgi yang disesuaikan,” cetusnya.

Tata liturgi yang sedikit berubah, menurutnya dilakukan sebagai cara pendisplinan kebiasaan baru. Selain tata liturgi yang berubah, ia menyebut stasi Santo Petrus dan Paulus menerapkan pemisahan ibadah antara umat usia anak-anak dan dewasa. Bagi anak-anak yang belum menerima komuni ibadah, dilakukan di gereja lama dan umat usia dewasa dilakukan di gereja baru.

Lihat juga...