Jelang Kemarau Waspadai Potensi Kebakaran Hutan di Jateng
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, meminta kewaspadaaan dari kabupaten kota di Jateng, terkait potensi kebakaran hutan dan gunung, jelang musim kemarau. Termasuk kesiapan persediaan air bersih, dengan membuka posko dan penyediaan air bersih.
“Kita perkirakan musim kemarau akan mulai masuk pada Juli, tapi khusus untuk wilayah Cilacap, Banyumas, masih ada spot hujan. Tetapi Agustus seluruh Jateng, sudah masuk kemarau,” papar Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana di Semarang, Senin (6/7/2020).
Pihaknya pun sudah mengeluarkan rekomendasi agar seluruh kabupaten kota di Jateng, untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya kebakaran sejumlah gunung besar dan lahan hutan.
“Kita sudah pernah mengalami kebakaran gunung dan hutan, seperti di Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Sindoro Sumbing di Temanggung, Merbabu di Salatiga, Merapi di Magelang, dan Gunung Slamet yang mencakup di lima kabupaten yakni Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang,” terangnya.
Mengingat sulitnya proses pemadaman jika kebakaran itu terjadi, pihaknya berharap, kejadian serupa jangan sampai terulang. “Kondisi medannya sangat sulit, di lereng yang curam. Belum lagi persediaan air yang terbatas di sekitaran, karena musim kemarau. Maka jangan sampai terjadi, ini harus menjadi perhatian,” tegasnya.
Sementara, kaitannya kebutuhan air bersih untuk mengantisipasi masuknya musim kemarau, pihaknya telah menyediakan 1.100 tangki air bersih. Jumlah itu sama seperti tahun lalu.
“Kita juga memprediksi kemarau tahun ini, tidak jauh beda dengan tahun lalu. Kalau ada yang berbeda itu, kemungkinan di Wonogiri. Untuk mengatasi kekeringan akibat kemaru, Wonogiri sudah membangun pipa dan pengolahan air tawar. Mudah-mudahan tahun ini tidak terlalu parah, seperti tahun kemarin,” ujarnya.