Jelang Kemarau Waspadai Potensi Kebakaran Hutan di Jateng

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sementara, terkait laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan dan Geologi (BPPTKG) tentang aktivitas gunung Merapi, yang memasuki fase intrusi baru, pihaknya sudah menggerakkan seluruh relawan untuk siap siaga menghadapi kondisi Merapi.

“Gubernur Jateng sudah memerintahkan, untuk segera melakukan persiapan, menghadapi kemungkinan terburuk. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/Kota, yang wilayahnya masuk di lereng gunung Merapi,” terang Sarwa.

Termasuk, sudah membuat rencana kontijensi (renkon) terkait kondisi itu. “Kami juga sudah meminta mereka menyiapkan tempat-tempat pengungsian, sebagai upaya preventif jika hal buruk terjadi. Tentu saja lokasi pengungsian ini, sesuai standar protokol kesehatan,” tegasnya.

Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menandaskan, dirinya sudah memerintahkan seluruh jajarannya, untuk segera melakukan persiapan sebagai upaya antisipasi.

“Merapi lagi aktif. Ada sejumlah letusan eksplosif, yang diiringi kegempaan dalam sudah dilaporkan. Diprediksi akan menimbulkan erupsi, apabila tekanan kegempaan dalam sangat kuat. Untuk itu, saya tadi langsung meminta membuat simulasi-simulasi agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, semuanya siap,” paparnya.

Selain simulasi penyelamatan, simulasi yang juga penting digelar adalah penanganan pengungsi. Ganjar meminta, tempat penampungan pengungsi harus disiapkan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.

Termasuk penyiapan jalur evakuasi. Sejauh ini, jalur evakuasi ada di Kabupaten Boyolali, Magelang dan Klaten. “Saya sudah minta jalur evakuasi ini dicek kondisinya. Dari tiga jalur itu, untuk Klaten yang kondisinya tidak bagus. Maka saya minta carikan alternatifnya yang lebih bagus dan yang jelek harus segera diperbaiki,” pungkasnya.

Lihat juga...