Kemenperin Percepat Kesiapan KIT Batang Tampung Investor
JAKARTA – Kementerian Perindustrian mengakselerasi kesiapan sejumlah Kawasan Industri Terpadu (KIT), yang akan dijadikan lokasi menampung sejumlah pabrikan multinasional yang ingin relokasi ke Indonesia.
“Salah satunya yang sedang kami akselerasi pembangunannya adalah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Dody Widodo, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (26/7/2020).
Pada Jumat (24/7), Dirjen KPAII kembali meninjau progres pembangunan KIT Batang. Ia mengatakan, pemerintah ingin pembangunan 450 hektare dari total lahan 4.300 hektare dan bisa selesai dalam kurun waktu enam bulan.
Menurut Dody, dari segi infrastruktur, KIT Kabupaten Batang memiliki banyak kelebihan dan daya tarik untuk menjawab keluhan para investor.
“Biasanya, keluhan utama dari investor, yakni tentang harga lahan yang bergejolak tinggi setelah ditetapkan menjadi kawasan industri. Namun, harga lahan dan fasilitas di KIT Batang mampu bersaing dengan kawasan industri di negara lain seperti Cina,” katanya.
Kemenperin mendukung pengembangan KIT Batang dengan konsep ‘The Smart and Sustainable Industrial Estate’. Artinya, KIT Batang ini nantinya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti perumahan pekerja, unit pendidikan, layanan kesehatan, dan ketersediaan rantai pasok antara sektor industri.
“Sekitar 108 hingga 2.027 hektare akan dibangun sampai 2024, tidak hanya sebagai daya tarik, tapi menjadi supply chain di koridor Pantura Jawa,” tuturnya.
KIT Batang ditargetkan untuk menjadi kawasan industri percontohan kerja sama antara pemerintah dan BUMN, dengan konsep infrastruktur dasar dan pendukung disediakan oleh pemerintah.