Komoditas Jagung Terus Berkembang di Pesisir Selatan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PESISIR SELATAN – Pertanian jagung terus meluas di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan harga jagung terbilang menjanjikan, ketimbang harus membiarkan lahan sawah tidur menunggu datangnya air.
Dodi, petani di Sutera, mengatakan, dulu tidak begitu banyak warga setempat yang bertani jagung. Hanya bisa dihitung jari saja titik-titik lahan pertanian jagung di daerah Sutera tersebut.
Kini lahan pertanian jagung terlihat banyak ditanam yang sebelumnya lahan sawah, beralih bertanam jagung. Sawah itu bukannya tidak produktif, tapi buruknya irigasi, membuat lahan sawah tersebut hanya bisa digarap apabila ada airnya saja.
“Kebanyakan yang bertanam jagung, orang yang sebelumnya bertanam padi dan beralih bertanam jagung. Alasannya itu, karena harga jagung itu kini terbilang cukup menjanjikan, daripada membiarkan sawah ditumbuhi rumput saja,” katanya, Kamis (2/7/2020).
Dodi menjelaskan kondisi produksi jagung di daerah Sutera terbilang cukup stabil. Dimana harga komoditi jagung di tingkat petani di Kabupaten Pesisir Selatan ini cukup membuat bahagia. Sebab harga jual jagung kering pipilan sudah mencapai Rp 5 ribu per kilogram di tingkat petani.
Ia menceritakan saat ini sebagian besar petani sudah menjadikan jagung sebagai komoditi unggulan untuk dibudidayakan di kecamatan itu. Beralihnya petani menjadikan jagung sebagai komoditi unggulan setelah padi di Kecamatan Sutera, umumnya Pesisir Selatan, memang dikarenakan harga jualnya sudah cukup stabil.