Lancarnya Konektivitas Dukung Pengembangan Ekonomi

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, menyebut pelabuhan penyeberangan menjadi salah satu kebutuhan primer di Indonesia. Dua di antaranya, adalah pelabuhan Bakauheni-Merak, penghubung pulau Jawa dan Sumatra, serta pelabuhan Ketapang-Gilimanuk penghubung Jawa dan Bali.

Konektivitas antarpulau, disebutnya sangat didukung oleh sejumlah kementerian. Sinergi antara Kementerian BUMN, Perhubungan dan Pariwisata akan meningkatkan sektor ekonomi di pulau Jawa, Sumatra dan pulau-pulau lain. Salah satu perusahaan BUMN adalah ASDP yang memiliki tugas menjaga konektivitas antarpulau.

Kinerja SDM, keuangan dan sektor lain akan makin memajukan perekonomian di Indonesia. Pengembangan internet dan teknologi, menurut Budi Karya Sumadi merupakan keniscayaan. Melalui peningkatan sekor transportasi, ikut mendorong kemajuan sektor pariwisata. Sebab lancarnya transportasi darat, laut dan darat akan meningkatkan ekonomi.

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, saat launching aplikasi Ferizy untuk reservasi tiket online kapal ferry di lintas Bakauheni-Merak dan Ketapang-Gilimanuk, Sabtu (25/7/2020). -Foto: Henk Widi

“Membuka Ferizy akan memberikan kesempatan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat berbasis digital, yang mendukung sektor transportasi laut, darat yang konektivitasnya lancar,” terang Budi Karya Sumadi di kapal Portlink 0 di lintas Merak-Bakauheni, Sabtu (25/7/2020).

Selain pengembangan di pelabuhan laut, Kementerian Perhubungan juga ikut mendorong konektivitas di danau. Di Danau Toba, Sumatra Utara, Kemenhub akan mengembangkan 20 terminal di pelabuhan ASDP. Selain itu, tugas ASDP akan mengembangkan tol laut di wilayah Timur Indonesia pada pulau Papua dan sejumlah pulau lain di kawasan tersebut.

Lihat juga...