Melongok Potensi Ekonomi Budi Daya Belimbing di Mekarsari
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BOGOR – Sebagai buah yang digemari oleh banyak lapisan masyarakat, ternyata belimbing juga berpotensi menjadi sumber penghasilan yang cukup baik. Potensi pendapatannya, sekitar Rp80 juta per tahun dengan jumlah penanaman hanya sekitar 300 hingga 500 pohon.
Staf R&D Taman Buah Mekarsari, Dudi Zen, menyatakan langkah pertama saat ingin menjadikan belimbing sebagai sumber penghasilan adalah mempersiapkan lahan.
“Lahan yang dibutuhkan adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik pada ketinggian maksimal 500 mdpl,” kata Dudi saat ditemui di Taman Buah Mekarsari Bogor, Kamis (30/7/2020).
Selain itu, lanjutnya, lahan tersebut memiliki pH antara 5,5 hingga 7,5 dan kedalaman air tanah antara 50-200 cm.
“Daerah lahan juga sebaiknya tidak memiliki tipe angin yang kencang untuk menghindari gugurnya bunga atau buah, curah hujan sedang dan intensitas Matahari 45-50 persen. Paling baik itu di daerah yang memiliki 4,5 bulan kering dan 7,5 bulan basah,” imbuhnya.
Jika sudah ditentukan lahannya, maka penanaman bibit dilakukan dengan mempergunakan bibit yang berasal dari pembiakan secara vegetatif.
“Jangan menggunakan bibit yang pembiakannya secara generatif, karena ada potensi keturunannya akan berbeda dengan induknya,” urai Dudi.
Lubang tanam untuk belimbing, berukuran 50 x 50 x 50 cm dan separuh tanah galian bagian atas dipisahkan untuk dianginkan selama 2-4 minggu.
“Setelah dianginkan, tanah itu dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 10 kg per lubang tanam. Lubang tanam diberi tanda ajir dan dibiarkan selama satu minggu, sebelum dilakukan penanaman bibit,” ucapnya.