Musim Tanam Gadu, Petani di Lamsel Maksimalkan Produktifitas Lahan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Memasuki musim kemarau atau gadu di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) sejumlah petani memilih melakukan penggantian fungsi lahan. Susanti, petani di Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan mengganti tanaman padi ke tanaman kacang hijau. Pasokan air yang berkurang jadi alasan baginya mengubah komoditas.

Potensi lahan yang masih bisa dimanfaatkan menurutnya tetap menghasilan bahan pangan. Sebagian lahan yang ada di wilayah tersebut menurutnya dominan tidak digarap imbas sumber irigasi yang tak terjangkau. Lahan seluas satu hektare menurutnya dimanfaatkan untuk menanam kacang hijau, terong, kacang tanah, cabai caplak dan gambas.

Berbagai jenis tanaman hortikultura tersebut diakuinya menjadi pasokan kebutuhan harian. Sebagian akan digunakan untuk stok bahan makanan saat musim kemarau. Berkurangnya pasokan air tidak menghalangi petani di wilayah tersebut untuk tetap produktif dengan sistem pompanisasi.

“Ada sumur di dekat sawah yang bisa disalurkan ke guludan dengan sistem drip atau irigasi tetes, sebagian dari sungai dengan sistem pompa sehingga tanaman sayuran tetap bisa mendapat pasokan air saat masa tanam gadu,” terang Susanti saat ditemui Cendana News, Jumat (24/7/2020).

Produktifitas lahan saat musim tanam gadu disiasati dengan tanaman hortikultura. Ia menyebut dengan hasil tanaman kacang hijau bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecambah. Pada musim tanam gadu sebelumnya dengan bibit dua kampil atau sepuluh kilogram ia bisa mendapat hasil dua kuintal.

Pemanfaatan lahan saat masa tanam gadu menurut Susanti jadi cara merotasi tanaman. Lahan yang semula ditanami padi bisa dimanfaatkan berkelanjutan. Jerami padi sebagai limbah pertanian masih bisa dimanfaatkan untuk hamparan penanaman kacang hijau.

Lihat juga...