Nagan Raya Aceh Produksi Marmer Berbahan Baku Batu Giok

Pekerja membelah dan mengolah batu giok untuk bahan baku pembangunan masjid Agung Baitul A'la di Nagan Raya, Aceh, Selasa (21/7/2020) – Foto Ant

SUKA MAKMUE – Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh mulai memproduksi marmer berbahan baku batu giok. Hal itu untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sumber daya batu alam besar yang dimiliki daerah tersebut bisa diolah menjadi aneka hasil batu alam, yang diharapkan dapat meningkatkan investasi ke daerah tersebut. “Untuk sementara, batu giok yang kita produksi ini digunakan untuk pemasangan bagian lantai dan dinding pada bagian Masjid Agung Baitul ‘Ala di Kompleks Pertkantoran Pemerintah di Suka Makmue,” kata Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham, Rabu (22/7/2020).

Ia berharap, pemasangan batu alam pada bangunan masjid tersebut dapat mendorong sarana ibadah tersebut menjadi ikon wisata. Dan membantu mewujudkan destinasi wisata islami di Indonesia, yang berada di wilayah barat Aceh.

Bupati Jamin Idham menyatakan, dibutuhkan sekira 7.000 meter persegi batu Giok, untuk ditempatkan di sejumlah sisi bangunan masjid di daerah tersebut. Ditargetkan pemasangan batu alam akan tuntas secara keseluruhan di 2022 mendatang. Seluruh batu alam diambil di kawasan hutan Krueng Isep, Kecamatan Beutong. Semuanya diolah di Nagan Raya, tepatnya di kawasan Desa Blang Sapek, Kecamatan Suka Makmue, dengan mendatangkan pekerja dari Tulung Agung, Provinsi Jawa Timur.

Ada pun ukuran batu yang diproduksi tersebut memiliki ukuran 60 sentimeter x 150 sentimeter. “Proses pemotongan batu membutuhkan waktu satu jam lebih. Insyaallah, jika tidak ada kendala, di 2022 mendatang Masjid Giok Nagan Raya ini akan tuntas secara keseluruhan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beribadah, serta aneka kegiatan keagamaan lainnya,” tuturnya.  (Ant)

Lihat juga...