Ongkos Kirim 400 UMKM Terdampak COVID-19 di DIY Difasilitasi Pemda
YOGYAKARTA – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memfasilitasi ongkos kirim penjualan daring produk UMKM terdampak COVID-19. Tercatat sejak Mei 2020, nilai transaksinya sudah mencapai Rp500 juta.
“Transaksi mencapai setengah miliar rupiah sejak Mei sampai sekarang,” kata Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, Rabu (1/7/2020).
Wisnu mengatakan, fasilitas ongkos kirim diberikan kepada 400 UMKM yang telah terseleksi. Dan UMKM tersebut memasarkan produknya melalui toko daring SiBakul, yang disediakan Dinas Koperasi dan UMKM DIY.
Pemerintah daerah telah mengucurkan dana untuk ongkos kirim produk ratusan UMKM, yang nilainya mencapai Rp80 juta sejak Mei 2020. Bantuan tersebut bersumber dari dana tak terduga APBD DIY. “Dari Rp80 juta itu, terbukti berhasil menggerakkan ekonomi sampai enam kali lipatnya,” tandasnya.
Menurut Wisnu, fasilitas pemasaran berupa gratis ongkos kirim itu digagas Dinas Koperasi UKM DIY, merespons hasil analisis Bank Indonesia (BI) yang menyimpulkan, 60 persen UMKM di DIY terkendala pemasaran karena terdampak pandemi COVID-19. “Bahan baku mereka masih ada, tenaga juga ada, cuma mereka lebih terpukul di pemasarannya. Karena sejak Maret wisata di Yogyakarta sepi,” jelasnya.
UMKM yang mendapatkan bantuan gratis ongkos kirim itu telah melalui proses kurasi oleh tim inventori Dinas Koperasi UKM DIY. Salah satu pertimbangan dalam kurasi itu di antaranya, ketersediaan stok produk, melek IT, ketersediaan akses layanan perbankan secara daring, dan proses produksi yang tetap berpijak pada protokol kesehatan. “Kami berharap bantuan ini bisa berlangsung sampai Desember 2020 karena pemulihan UMKM tidak bisa sebulan atau dua bulan,” kata dia.