Pemantauan Titik Api Karhutla di Kaltim Menggunakan Drone
BALIKPAPAN – PT Borneo Indah Marjaya dan PT Palma Plantasindo, menggunakan drone untuk memantau, sekaligus mendeteksi kemungkinan munculnya titik-titik api dan kebakaran lahan di area perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Operasional drone pemantau tersebut dilakukan menjelang musim kemarau. “Dengan memanfaatkan drone pemantauan titik api menjadi lebih mudah, cepat, dan tetap menjaga jarak antarorang,” kata Administratur PT BIM-PPS, Andy HE Jaya, Sabtu (4/7/2020).
Drone adalah pesawat khusus tidak berawak, dan dikendalikan dari jauh (remote). Untuk keperluan pengawasan, drone bisa dilengkapi dengan kamera. Drone yang terbang pada ketinggian tertentu, dapat dengan mudah mendeteksi asap atau titik api, bahkan hingga jarak kiloan meter. “Kalau api sudah terdeteksi, tinggal tim pemadam kebakaran beraksi,” ucapnya.
Sistem monitoring titik api dari SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah terintegrasi dengan sistem internal perusahaan. Sehingga notifikasi titik api menjadi lebih cepat didapatkan. “Semakin cepat informasi lokasi titik api didapat, semakin cepat kita bergerak,” lanjut Andy.
Tak ketinggalan, sarana prasarana pemadaman seperti brandwir (mobil pemadam dengan persediaan air dan alat semprot, pompa, embung air, dan peralatan lainnya), juga sudah dipersiapkan sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 5/2018. “Kami juga segera mewujudkan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) dari lima desa di sekitar perusahaan,” kata Andy.
KTPA PT BIM-PPS akan dibentuk di Desa Laburan, Lori, Sungai Batu, Sungai Langir, dan Desa Percepat. Dengan kepala desa masing-masing sebagai ketuanya. “Saya sangat mengapresiasi PT BIM-PPS dalam pembentukan KTPA di desa-desa sekitar perusahaan,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan Kaltim, Asmirilda.