Gairah Bersepeda Kembali Warnai TMII
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Pengunjung lainnya yaitu Khoir, warga Jatimekar, Bekasi, bersepeda ke TMII bersama temannya bernama Gatot. Mereka tiba di TMII sekitar pukul 06.30 WIB, dengan keberangkatan dari rumahnya pukul 06.00 WIB.
Mereka goes keliling TMII, dengan tujuan untuk olahraga sambil menikmati pemandangan Indonesia mini yang berbalut udara segar.
“Sebelum pandemi Covid-19, kita sering goes di TMII. Tapi saat TMII tutup sementara, aktivitas goes di sini tidak lagi dilakukan. Ini baru pertama kali goes lagi di TMII, udaranya segar banget,” kata Khoir kepada Cendana News.
Khoir mengaku sebelum Covid-19, aktivitas goes kerap dilakukan baik itu sendirian maupun bersama komunitas sepeda Jatimekar.
“Sabtu-Minggu itu kita rutin goes kadang ke TMII, Summarecon Bekasi dan Kota Wisata,” ujarnya.
Menurutnya, sekarang ini masyarakat sudah sadar berolahraga sepeda. Hal ini dengan terlihat antusias masyarakat berkunjung ke TMII dengan naik sepeda pribadinya dari rumah.
Bahkan menurutnya lagi, hingga malam di jalan raya masih terlihat masyarakat bersepeda. Hingga kata dia, kalau diadakan event atau lomba goes sangat bangus untuk membangkitkan pola hidup sehat.
“TMII juga bisa ngadain event goes, pasti banyak peminatnya, ramai,” ujarnya.
Gatot juga sangat antusias goes keliling TMII. Namun demikian Gatot menyayangkan para penggoes ini harus bayar tiket masuk TMII. Karena menurutnya, sejak dulu di pagi hari ketika masyarakat atau komunitas sepeda goes di TMII itu tidak dikenakan biaya tiket alias gratis.
“Kalau bisa bagi pesepeda di saat pagi goes di TMII, dan pengunjung lainnya yang olahraga jalan pagi, itu spesial nggak bayar. Kalau Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto tahu dikenakan tiket bisa marah ini. Ya karena sejak dulu kalau ke TMII pagi-pagi olahraga itu kan masuknya gratis,” ungkapnya.