Selama Pandemi, Kredit Macet Tabur Puja di Cilacap Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
CILACAP – Akibat pandemi Covid-19, Non Permorming Loan (NPL) atau kredit macet pada program Tabur Puja Yayasan Damandiri di Kabupaten Cilacap mengalami peningkatan hingga 6 persen lebih. Padahal sebelum pandemi, NPL Tabur Puja hanya pada kisaran 4 persen.
Manajer Tabur Puja, Sudaryanto, mengatakan, sampai saat ini meskipun sudah memasuki new normal, namun kondisi NPL belum ada perubahan. Sebab, ekonomi masyarakat belum pulih sepenuhnya.
“Sampai sekarang masih tetap 6 persen lebih NPL di Tabur Puja, karena banyak nasabah kita yang terdampak pandemi Covid-19, usahanya banyak yang mengalami penurunan omzet ataupun berhenti sama sekali,” jelasnya, Rabu (22/7/2020).
Program Tabur Puja yang sudah dimulai tahun 2013 dan menyasar pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sampai saat ini sudah mempunyai 2.108 orang nasabah. Program tersebut dibuka pada tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap, yaitu Kecamatan Wanareja, Kecamatan Majenang dan Kecamatan Dayeuhluhur.
Pensiunan Dinas Koperasi Kabupaten Cilacap yang memotori program Tabur Puja, Sutadji, mengatakan, ia diminta langsung oleh Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja untuk memulai program tapur Puja dengan diawali membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) pada tiga kecamatan tersebut.
“Program Tabur Puja ini merupakan program pinjaman modal untuk membantu para pelaku usaha kecil di desa-desa. Penyalurannya melalui Posdaya dan bantuan pinjaman modal yang diberikan dalam kisaran Rp 2.000.000 per orang atau per usaha kecil,” terangnya.
Anggota Posdaya yang mendapat bantuan pinjaman modal dari program Tabur Puja beragam, mulai dari tukang bakso, penjual pecel keliling, warung–warung kecil dan lain-lain.