Warga Sleman ini Sukses Budi Daya Ayam Hias
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Seorang warga Dusun Beteng, RT 05 RW12, Margoagung, Seyegan, Sleman, Sumedi (38) sukses membudidayakan berbagai jenis ayam hias Pheasant untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Meski awalnya sekadar hobi, siapa sangka kini usaha di bidang peternakan itu mampu menghidupi keluarganya.
Sumedi mengaku mulai membudidayakan ayam hias Pheasant sejak tahun 2016 lalu. Selain karena tertarik warna bulunya yang indah, ia juga mengaku memilih ayam Pheasant sebagai usaha karena nilai jualnya yang stabil serta tidak mudah mati terserang penyakit menular.

“Awalnya saya budidaya ayam kalkun hias sekitar tahun 2012. Tapi pada 2015, 80 persen ayam kalkun saya mati karena terserang penyakit. Akhirnya saya pensiun dan beralih ke budidaya ayam hias Pheasant ini sampai saat ini. Awalnya dulu hanya modal sepasang dengan cara kredit ke teman,” ungkapnya, Kamis (2/7/2020).
Ayam Pheasant sendiri merupakan ayam hutan atau ayam Pegar yang memiliki warna bulu cerah serta ekor panjang. Ayam ini memiliki banyak jenis yang berasal dari berbagai daerah seperti Indonesia, Thailand, Myanmar, Vietnam, Taiwan hingga China. Satu pasang harga ayam hias Pheasant remaja umur 6 bulan laku dijual antara Rp 5 juta hingga Rp15 juta.
“Saya memiliki 6 jenis ayam Pheasant. Antara lain jenis Golden Pheasant dan Yelow Pheasant dari Cina, Grey Peacoc Pheasant dari Burma/Myanmar, Silver Pheasant dari Taiwan serta Seamese Fireback Pheasant dari Thailand. Ada juga jenis Lady Amherst’s Pheasant asal Cina yang sekarang sedang booming,” katanya.