Zona Kuning, Pengetesan PCR di Cianjur Perlu Ditingkatkan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
CIANJUR – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, meminta kepada Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cianjur meningkatkan pengetesan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Kang Emil, Gugus Tugas COVID-19 wilayah Kabupaten Cianjur harus mengetes 10.000 sampel dengan metode PCR. Saat ini, di Cianjur baru mengetes sekitar 3 ribu sampel.
“Saya apresiasi Cianjur masuk zona risiko rendah (kuning), bagaimana menjaga agar bertahan atau kasus tidak bertambah, kuncinya adalah testing,” kata Kang Emil dalam Rapat Evaluasi dan Monitoring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat (24/7/2020).
Berdasarkan kajian epidemilogi, kasus positif COVID-19 di Cianjur didominasi oleh kasus impor (imported case). Maka dari itu, Kang Emil mengatakan, pengetesan masif perlu dilakukan di pintu-pintu masuk Cianjur dan destinasi wisata.
“Tes yang didahulukan adalah pendatang karena hasil analisa ilmiah kami, kasus datang dari orang luar Jabar atau imported case. Maka, kalau Cianjur mau aman, harus melakukan tes masif kepada pendatang. Saya yakin tiap akhir pekan banyak yang datang ke lokasi wisata Cianjur,” ucapnya.
Dalam rapat tersebut, Kang Emil menyatakan, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Sebab, kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas. Ia pun meminta Cianjur untuk mulai membuat level kewaspadaan tingkat kecamatan.
“Syaratnya siapkan protokol di sekolah, jangan hanya masker tapi pakai pelindung muka juga karena virus bisa masuk lewat mata. Kapasitas kelas harus dikurangi minimal setengahnya,” katanya.