Ada 70 Kasus Baru COVID-19, Pemerintah Myanmar Tutup Sekolah

Para petugas keamanan menyemprotkan air untuk membersihkan lantai pagoda Shawdagon, sebuah tempat bersejarah yang ada di Yangon, Myanmar pada 25 Maret 2020 silam – Foto Dok Ant

Sittwe merupakan tempat yang dipenuhi kamp pengungsi untuk kurang lebih 100.000 warga etnis Rohingya. Warga Rohingya telah tinggal di kamp pengungsi sejak jadi korban insiden kerusuhan pada 2012. Rohingnya menjadi salah satu kelompok etnis yang tidak diberi akses bebas bergerak dan beraktivitas. Bahkan akses ke layanan kesehatan pun terbatas. Myanmar telah membatasi akses Internet di banyak wilayah karena alasan keamanan.

Para pekerja kemanusiaan mendesak otoritas setempat untuk memulihkan kembali akses komunikasi dan kebebasan masyarakat, demi memastikan warga mendapatkan informasi kesehatan yang tepat dan memadai. Dari 179 kasus penularan lokal, otoritas setempat mendeteksi adanya mutasi COVID-19 yang lebih mudah menular daripada jenis COVID-19 pada umumnya di Myanmar. Oleh karena itu, pemerintah sejak akhir Maret menutup perbatasan untuk seluruh pendatang, kecuali warga Myanmar yang kembali dari luar negeri. Namun, mereka wajib menjalani karantina. (Ant)

Lihat juga...