AS Jatuhkan Sanksi Carrie Lam dan Pejabat Hong Kong
“Kami tidak akan tinggal diam sementara warga Hong Kong mengalami tekanan yang brutal di tangan Partai Komunis China serta para pendukungnya,” kata Pompeo lewat unggahannya di Twitter.
Sanksi itu akan membekukan seluruh aset milik pejabat tersebut yang ada di AS serta melarang warga AS berbisnis dengan mereka.
Ketegangan antara AS dan China meningkat tiap harinya dan hubungan keduanya kian memburuk, yang menurut para pengamat, sampai pada tahap paling buruk dalam puluhan tahun terakhir.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat menentang perintah eksekutif yang diumumkan oleh Trump pada minggu ini. Trump berencana melarang warga AS berbisnis dengan perusahaan pemilik aplikasi TikTok dan WeChat.
Trump merespon pemberlakuan UU Keamanan Baru di Hong Kong dengan mengakhiri status khusus kota bekas koloni Inggris itu. China menyebut AS sebagai negara dengan “logika gangster dan tukang rundung”.
Seorang narasumber menyebut sanksi terhadap Lam diputuskan setelah ia menunda selama setahun pemilihan dewan legislatif Hong Kong yang dijadwalkan berlangsung pada 6 September 2020. Alasan penundaan, salah satunya karena tingginya kasus positif COVID-19 di Hong Kong.
Penundaan itu jadi pukulan telak bagi kelompok pro demokrasi di Hong Kong yang berharap dapat menghimpun banyak dukungan masyarakat lewat pemilihan legislatif.
Seorang pengamat dari Center for A New American Security, Peter Harrell, mengatakan kebijakan terbaru Trump terkait larangan terhadap TikTok, WeChat, dan sanksi yang dijatuhkan ke China karena dugaan pelanggaran terhadap umat Islam, merupakan “kebijakan Pemerintah AS yang kian dramatis terhadap China”.