Bintang Mahaputra untuk Putranya Siapa?
OLEH: NOOR JOHAN NUH
CUITAN Mahfud MD di twitter tanggal 10 Agustus, pukul 12.51, “Dlm rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020. Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kpd beberapa tokoh dlm berbagai bidang. Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya. Teruslah berjuang utk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara.”
Cuitan Mahfud ditimpali oleh Fadli, “Terima kasih atas informasinya Pak @Mohmahfudmd. Saya telah dihubungi Sekjen @DPR-RI tentang penghargaan ini.”
Cuitan mereka berdua yang selama ini kerap saling silang bersahutan, seakan berubah menjadi senada seirama.
Tentu menjadi berita mengejutkan bahwa Fadli Zon dan Fachry Hamzah yang dikenal dengan “Duo F”—mereka berdua menjadi bagian dari putra terbaik bangsa Indonesia hingga Presiden Jokowi merasa perlu menganugerahkan Bintang Mahaputra Nararya.
Duo F yang juga mendapat julukan “duo nyinyir” di dunia maya ini nyatanya bisa menghasilkan Bintang Mahaputra. Duo F atau duo nyinyir adalah julukan yang diberikan oleh para pendukung pemerintah di dunia maya kepada Fadli dan Fahri, karena keduanya dikenal sangat kritis bahkan terkadang disebut berlebihan dalam mengkritisi presiden dan pemerintah.
Misalnya kritikan atau nyinyiran Fadli memprotes pemindahan penahanan Habib Bahar dari Lapas Gunung Sindur ke Lapas Nusakambangan, “Barusan saya dapat telpon dari istri Habib bahar bahwa pemindahan tersebut tidak diketahui keluarga maupun Tim Pengacara. Keluarga juga dipersulit ketika mau menjenguk di Lapas Gunung Sindur. Kenapa jadi sewenang-wenang begini?”.
Atau tentang pertumbuhan ekonomi yang mengalami minus 5,32%, Fadli mengatakan, pemerintah lamban dan salah resep antisipasi krisis baik terkait pandemi Covid-19 maupun eksesnya bagi perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia yang merosot lebih buruk dari itu merupakan peringatan agar waspada terhadap narasi optimis yang selalu didengung-dengungkan pemerintah. Angka ini jauh lebih buruk daripada ekspetasi pemerintah yang sebelumnya memperkirakan hanya minus 4,3 hingga 4,8 persen saja, twitt Fadli pada 7 Agustus.