Ditanam dengan Tumpang Sari, Pepaya Mekarsari Tetap Beri Hasil Optimal

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

BOGOR — Pengoptimalan lahan, dicontohkan oleh Taman Buah Mekarsari dengan menumpangsarikan tanaman pepaya di sela-sela tanaman jambu sukun kristal dan pisang. Tapi, walaupun dikembangkan dengan tumpang sari, hasil yang didapatkan, sangat memuaskan.

Marketing Komunikasi Taman Buah Mekarsari Firman Setiawan menyatakan Taman Buah Mekarsari tidak memiliki banyak tanaman pepaya. Tapi memiliki kualitas yang baik.

“Pepaya ini merupakan jenis tanaman yang ditujukan untuk outlet. Bukan untuk tujuan kegiatan petik oleh pengunjung,” kata Firman saat ditemui di Kebun Pepaya, Country Side Taman Buah Mekarsari Bogor, Selasa (18/8/2020).

Tapi, tetap saja, tanaman pepaya koleksi Taman Buah Mekarsari tidak tinggi, hanya sekitar 150-170 cm.

“Ini jenisnya memang yang pendek. Walaupun bukan untuk tujuan kegiatan petik. Buahnya manis dan ukurannya tidak besar, per buah beratnya sekitar 1-1,2 kg. Pepayanya masih termasuk dalam rumpun pepaya California yang sering dijual di pasar-pasar,” ujarnya.

Pemanenan pepaya, lanjutnya, dilakukan saat kematangan mencapai 80 persen. Atau saat muncul corak kuning pada kulit pepaya.

“Memang sengaja di panen pada usia 80 persen. Karena untuk menghindari pepaya yang terlalu matang, yang genjur. Jadi ini untuk menjaga kualitas juga,” ucap Firman.

Dengan munculnya corak kuning di kulit pepaya, lanjutnya, juga menandakan bahwa rasa pepaya tersebut sudah manis.

“Walaupun jumlah pohonnya tidak banyak, sekali panen bisa mencapai 1 kuintal atau 100 kilo. Kita panen itu seminggu sekali paling lama, karena saat kita panen yang matang, sudah ada buah lain yang menuju matang. Jadi bergelombang saja proses matangnya,” imbuhnya.

Lihat juga...