Fesyen Muslim Menarik Dikembangkan
Editor: Koko Triarko
“Bukan tahun ukurannya, bahkan begitu bulan berganti, model fesyen berganti pula,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, masyarakat Indonesia kelas menengahnya makin besar. Sehingga hal ini mendorong permintaan pasar terhadap fesyen muslim yang modis itu makin meningkat.
Karena sesuai dengan fitrahnya, manusia itu mencintai keindahan dan di antara kita yang paling senang dengan keindahan adalah kaum perempuan.
Karena itu, menurutnya, fesyen yang maju harus lebih banyak yang terkait dengan bidang perempuan. Dan, seperti kita ketahui, di negeri Indonesia tercinta ini jumlah perempuan lebih banyak dari prianya.
“Pun saya lihat banyak juga pria yang senang dengan fesyen ini, sehingga meraka tampil dengan modis,” ujarnya.
Dalam berbusana muslim, ada rambu-rambu yang harus selalu diingat oleh kaum mislimin. Yakni, kata Anwar, seperti yang disampaikan oleh almarhum Prof.Dr. KH. Ali Mustafa Yakob, ada istilah 4T, yang harus diperhatikan yang berkaitan dengan fesyen.
Pertama, tidak terbuka auratnya. Jadi, bagaimana fesyen itu menutup aurat, bukan yang membuka aurat, baik itu laki maupun perempuan.
Ke dua, tidak transparan yang dapat menganggu kenyamanan dalam penampilan. Dan, ke tiga adalah tidak ketat.
“Ke empat, tidak menyerupai lawan jenis. Jadi fesyen untuk laki-laki tidak menyerupai fesyen perempuan, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Anwar optimis dan percaya, dengan menggunaka grativity, masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim, dapat membuka lahan bisnis yang bisa digarap. Anwar juga berharap, univesitas Ibnu Khaldun akan bisa menjadi kampus pelopor kemajuam islamic fashion di tanah air dan dunia.