KAMI Soroti Ketimpangan Ekonomi
Editor: Makmun Hidayat
Deklarator KAMI, Jenderal (Purn), Gatot Nurmantyo menambahkan, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Hal ini membuat, Indonesia sangat menarik beribu kepentingan negara kita maupun kekuatan negara lain bersilang sengketa di negara ini.
“Dalam sunyi senyap, tetapi kadang terang-terangan. Lantas apa yang keliru? Kitalah yang terlalu berlapang dada membuka diri untuk dieksploitasi, tapi lebih untuk kekuatan negara lain, bukan untuk kemaslahatan rakyat dan bangsa Indonesia,” tukasnya.
Sehingga menurutnya, dalam kondisi ini harus melakukan gerakan dengan keyakinan bersama untuk menghentikan segala bentuk upaya menggulingkan bangsa.
“Ingat, kita ini negara kaya, dan kita harus sadar bahwa di tengah kondisi sulit yang dialami dunia, sesungguhnya Indonesia berlimpah kekuatan memiliki seluruh potensi untuk menjadi negara maju,” imbuhnya.
Dengan penduduk 260 juta jiwa, tambah dia, Indonesia menjadi pasar domestik yang sangat besar dan kuat dalam mendorong pergerakan ekonomi. Namun sayangnya, kata Gatot, penyimpangan kerap terjadi yakni penerapan pajak tidak adil dan administrasi keuangan negara kurang transparan.
Begitu pula dengan injeksi fiskal, seharusnya penyaluran keuangan ke negara sebagai rangsangan pertumbuhan ekonomi.
“Tetapi kita sadari, mencetak uang akan menambah nilai rupiah, dan beban fiskal. Karena utang dan cicilan juga bertambah, yang ujungnya berdampak merosotnya ekonomi,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua KAMI, Din Syamsuddin juga menegaskan, bahwa maklumat KAMI berisi keprihatinan masyarakat terhadap bangsa Indonesia, khususnya terkait ekonomi, politik, sosial budaya, hukum, dan Hak Asasi Manusia (HAM).