KAMI Soroti Ketimpangan Ekonomi

Editor: Makmun Hidayat

KAMI, kata Din, menuntut agar pemerintah bertanggung jawab untuk mengatasi resesi ekonomi yang melanda Indonesia saat ini. Hal itu bertujuan untuk menyelamatkan rakyat miskin, petani, nelayan, guru, dosen, tenaga kerja, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), koperasi  dan pedagang informal daripada membela pengusaha besar dan asing.

Penyimpangan terjadi pada potensi SDA Indonesia. Begitu juga penyimpangan  terkait tenaga kerja,  yaitu ketika masyarakat tidak setuju dengan masuknya tenaga kerja asing (TKA) di berbagai daerah.

Pemerintah memberikan argumen bahwa TKA tersebut bekerja di Indonesia sudah sesuai prosedur.

“Itu contoh kecil yang diabaikan oleh pemerintah, bahkan disikapi dengan kesombongan dan keangkuhan,” tukas Din Syamsuddin yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI).

Sebagai gerakan moral rakyat Indonesia, menurutnya, KAMI menuntut pemerintah bersungguh-sungguh menangani pandemi Covid-19 yang berdampak pada kehidupan rakyat Indonesia.

Pemerintah tidak boleh membiarkan rakyatnya menyelamatkan diri sendiri hingga menimbulkan korban. Karena pandemi Covid-19 ini berdampak pada kesehatan dan sektor ekonomi.

Sehingga pemerintah disarankan untuk mengalokasikan anggaran yang memadai dalam upaya menyelamatkan masyarakat Indonesia dari keterpurukan ini.

“Dengan alokasi anggaran yang memadai, termasuk membantu rakyat miskin yang terdampak secara ekonomi,” pungkasnya.

Lihat juga...