Kunci Keberhasilan Budidaya Anggrek, Sesuaikan Habitat Asli
Editor: Makmun Hidayat
Sementara, untuk jenis anggrek terrestris, yang tumbuh di tanah, digunakan media tanam berupa kayu arang, sabut kelapa atau potongan batu bata.
“Contoh anggrek epifit seperti anggrek bulan, anggrek kamboja atau ekor tupai. Sementara, kalau jenis terrestris misalnya vanda douglas. Dengan ciri khas warna bunga ungu yang sangat cantik dan menarik.Tinggi batang anggrek 50-60cm.Anggrek jenis ini sangat mudah perawatanya serta tahan sinar matahari langsung,” terangnya.
Untuk perawatannya pun relatif mudah, dengan rutin menyiram setiap tiga hari sekali, atau jika media tanam sudah terlihat kering. Selain itu, juga dilakukan pemupukan agar tanaman tumbuh subur.
Seperti halnya tanaman lain, yang memiliki hama. Serangga, ulat, ngengat, kutu, dan siput menjadi beberapa contoh, jenis hama yang sering mengganggu tanaman anggrek. Hama-hama tersebut umumnya menyerang, atau memakan bagian tanaman seperti daun atau bunga. Selain itu, jamur pada tanaman anggrek, juga patut diwaspadai.
“Jika ada hama seperti ulat atau lainnya, bisanya cukup kita tangkap dan dibuang, atau menggunakan obat pestisida untuk mengatasi hama anggrek. Hal yang perlu diperhatikan, yakni dosis dan cara pemakaiannya,” tambahnya.
Di satu sisi, di tengah tren tanaman hias yang booming di tengah pandemi Covid-19, tanaman anggrek juga menjadi incaran. Banyak penghobi tanaman hias, yang mencari anggrek sebagai salah satu koleksi yang harus dimiliki.
“Banyak yang mencari. Tidak hanya anggrek yang berbunga, tapi yang masih bibit juga dicari. Untuk bunga anggrek, rata-rata kita jual di harga Rp 150 ribu, sementara untuk bibit sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu. Bibit ini belum berbunga,” terangnya.