Laboratorium TAIP Produktif Budidaya Anggrek Khas Indonesia

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Laboratorium Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) terus berproduksi dalam pembibitan penganggrekan untuk melayani para petani anggrek dari seluruh Indonesia. Bahkan pernah meraih prestasi Penangkar Bibit Anggrek Teladan Indonesia.

epala Laboratorium TAIP, Budi Rustanto, ditemui di kantornya di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP), Jakarta, Selasa (4/8/2020) foto; Sri Sugiarti.

Kepala Laboratorium TAIP, Budi Rustanto mengatakan, laboratorium berfungsi sebagai pendukung budidaya yang dilengkapi dengan peralatan canggih warisan dari Ibu Negara Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Siti Hartinah Soeharto, pemakarsa dibangunnya TAIP yang berdekatan dengan kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Laboratorium ini fasilitas untuk melengkapi TAIP, untuk memperbanyak budidaya anggrek. Dilengkapi peralatan canggih yang dibeli atau diwariskan oleh Ibu Tien Soeharto, pendiri TAIP ini,” kata Budi kepada Cendana News ditemui, Selasa (4/8/2020).

Dia menjelaskan, dalam laboratorium ini dapat dilakukan perbanyakan tanaman anggrek, baik melalui penebaran biji hasil silangan metode konvensional maupun perbanyakan vegeteratif dengan kultur jaringan.

“Pembudidayaan bibit anggrek di sini ada dua metode yaitu secara vegeratif maupun generatif. Jadi persilangan (hibridisasi) dan kultul jaringan,” ujarnya.

Budi menjelaskan, kultur jaringan adalah metode perbanyakan tanaman secara modern, teknik ini dilakukan dengan cara mengisolasi bagian tanaman, seperti tunas anggrek.

Bagian tunas anggrek itu ditumbuhkan dalam media buatan, ditempatkan dalam wadah tertutup yang tembus cahaya. Sehingga bagian tunas dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman.

Lihat juga...