Ledakan Populasi Ubur-ubur Bisa Berdampak Positif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Secara global, peningkatan populasi ubur-ubur selalu terjadi pada waktu-waktu tertentu dan pada daerah-daerah tertentu. Dengan perlakuan yang tepat, ledakan yang biasanya berdampak negatif akan bisa menghasilkan efek positif.
Berdasarkan penelitian, dari 132 jenis ubur-ubur yang dianalisis, 62 persen diantaranya menunjukkan tren peningkatan populasi. Di Indonesia sendiri, kasus ledakan populasi ubur-ubur ini terjadi di beberapa lokasi, seperti PLTU Paiton Probolinggo, Selat Panjang Riau, Teluk Saleh Sumbawa, Gunung Kidul Yogyakarta dan Pantai Ancol Jakarta.
Peneliti Pusat Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mochamad Ramdhan Firdaus, menyatakan, kurangnya penelitian ilmiah terkait ledakan populasi ubur-ubur berdampak pada kurang maksimalnya pengelolaan.
“Secara umum yang menyebabkan ledakan populasi ubur-ubur adalah penangkapan ikan berlebih atau over fishing yang menyebabkan berkurangnya predator ubur-ubur, dinamika oseanografi yang dimanfaatkan ubur-ubur untuk pergerakannya, perubahan iklim karena ubur-ubur mampu beradaptasi pada perubahan yang terjadi dan eutrofikasi yang meningkatkan kandungan hara yang disukai oleh ubur-ubur,” kata Ramdhan saat seminar online, Sabtu (22/8/2020).
Ia menyatakan bahwa keberadaan ubur-ubur yang meningkat secara drastis mampu mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Bahkan secara lebih jauh, mampu mempengaruhi kegiatan manusia.