Nyala Terang Dusun Blumbang di Perbukitan Menoreh Kulonprogo Yogyakarta

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Saat musim kemarau, arus listrik PLTMH justru lebih stabil karena tidak banyak sampah. Namun saat musim hujan, kadang arusnya jadi tidak stabil karena banyak sampah yang tersangkut. Jika seperti itu, biasanya warga akan menggelar kerja bakti untuk membersihkan sampah secara bersama-sama,” ungkapnya.

Selama 3 tahun lebih beroperasi, PLTMH di Dusun Blumbang dikatakan sangat jarang mengalami masalah serius seperti misalnya kerusakan parah. Tercatat PLTMH ini hanya dua kali pernah mengalami kerusakan ringan yang langsung bisa diatasi warga. Meski begitu karena mengandalkan tenaga air, PLTMH ini akan berhenti beroperasi saat aliran irigasi/selokan Kalibawang dimatikan. Biasanya hal itu terjadi setiap setahun sekali.

“Perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ini kalau dihitung-hitung sangat murah. Hanya perlu dibersihkan dan dikasih oli saja secara rutin setiap beberapa hari sekali. Sementara manfaatnya sangat besar karena secara langsung bisa dirasakan warga,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) terbesar di dunia. Berdasarkan data yang ada, potensi EBT di Indonesia diperkirakan mencapai 442 gigawatt (GW), atau sekitar tujuh kali lipat dari kapasitas Iistrik nasional saat ini. Baik itu yang bersumber dari tenaga matahari, air, angin, panas bumi, hingga biogas.

Namun sayangnya pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia terbilang masih sangat rendah. Hingga saat ini total pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia baru tercatat mencapai sekitar 2.3 persen dari potensi yang ada.

Pemerintah sendiri terus berupaya melakukan percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) agar dapat mencapai target 23% energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional tahun 2025 sebagaimana amanat Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Lihat juga...