Partisipasi Aktif Masyarakat Dorong Keberhasilan Pengelolaan Sampah
Editor: Makmun Hidayat
“Dari yang sudah dilakukan Kemenko Marves, hingga saat ini sudah berhasil mengurangi 11,2 persen sampah dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan edukasi yang terus menerus tentang bahaya sampah dan cara daur ulang serta penggunaan teknologi,” tandasnya.
Peneliti Sosial Antropologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dedi Supriadi Adhuri membenarkan bahwa partisipasi masyarakat merupakan poin penting dalam upaya penanganan sampah.

“Belajar dari kasus Selayar, pengelolaan sampah di pesisir memang membutuhkan suatu perspektif yang diawali dengan menemukan fokus kerja dan mengidentifikasi potensi yang ada di masyarakat,” kata Dedi dalam kesempatan yang sama.
Jika sudah teridentifikasi, baik potensi dan praktik pengelolaan tradisional yang dilakukan masyarakat baru dilakukan penggabungan antara pengetahuan dasar masyarakat dengan sains terapan.
“Dari titik ini, maka akan bisa dikembangkan jaringan, diskusi hingga mendorong partisipasi masyarakat dalam program pemerintah untuk mencapai pengelolaan pesisir yang adaptif dan kolaboratif,” ujarnya.
Setelah berjalan, maka perlu dilakukan analisa kebijakan multi level dan analisa konflik untuk mempertahankan skema kerja yang sudah ada.
“Partisipasi ini bukan hanya pada partisipasi dalam bentuk kehadiran nyata di lokasi tapi juga partisipasi dalam bentuk kemauan untuk duduk bersama dalam membicarakan dan berinovasi dalam pengelolaan sampah,” pungkasnya.