Pedagang Kain Tenun di Sikka Keluhkan Sepinya Pembeli
Editor: Koko Triarko
“Saat Corona banyak kantor dan sekolah tutup, sehingga banyak orang yang memanfaatkan waktu libur di rumah untuk menenun. Rata-rata hampir semua perempuan di Kabupaten Sikka bisa menenun,” ucapnya.
Seorang penjual kain tenun dan pemilik toko kain tenun di Pasar Alok, Tadeus Tara, juga mengakui penjualan kain tenun hingga bulan Agustus 2020 masih sepi karena pembeli dari luar daerah juga tidak memesan.
Selain itu, belum banyak wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke Kabupaten Sikka.
Kegiatan pemerintah yang melibatkan peserata dari luar NTT juga belum banyak digelar, selain itu tamu pemerintah dari luar NTT juga belum banyak berdatangan.
“Masih sepi, sebab pesta juga belum banyak diadakan di Kabupaten Sikka. Stok kain tenun juga banyak, menumpuk dan tidak bisa dikirim kepada pembeli di Jawa dan Bali, karena permintaan pasar tidak ada,” ungkapnya.
Tadeus berharap, situasi Covid-19 segera berakhir, sehingga aktivitas perekonomian bisa berjalan normal kembali. Akibat sepinya pembeli, dirinya pun kesulitan membayar sewa.
“Para penyewa kios di Pasar Alok mengalami kesulitan akibat dampak Corona. Kalau bisa, pemerintah memberikan keringanan pembayaran sewa kios dan los di Pasar Alok,” harapnya.